moonlamps.net – Di tengah gelombang game AAA yang mendominasi pasar, muncul secercah harapan dari developer lokal lewat game indie yang punya potensi global. Salah satunya adalah Kejora, sebuah game puzzle-platformer buatan developer Indonesia yang baru saja diluncurkan secara global di Steam pada 4 September 2025. Kejora menawarkan visual bergaya hand-drawn dan mekanik puzzle-platformer yang memadukan elemen estetika nusantara dengan gameplay modern.
Kehadiran Kejora menunjukkan bahwa studio kecil pun kini mampu bersaing di panggung internasional dengan modal kreativitas dan identitas lokal kuat. Distribusi global melalui mitra penerbit pun memperkuat akses ke pasar luar negeri.
Selain Kejora, 2025 juga menyaksikan munculnya game indie lain yang menarik perhatian gamer dunia. Blue Prince, misalnya, adalah game puzzle-roguelike dengan elemen misteri yang lokasi ruangannya selalu berubah secara prosedural. Game ini menggabungkan teka-teki, eksplorasi, dan strategi dalam satu paket yang memikat banyak pemain dan kritikus.
Di ranah yang agak berbeda, Afterlove EP adalah novel visual rilisan 2025 dari studio Pikselnesia. Game ini menggabungkan unsur kisah personal, musik, dan mekanisme interaktif. Pemain menjalani perjalanan emosional tokoh Rama, seorang musisi yang harus menyelesaikan EP pasca kehilangan. Detail latar kota Jakarta serta kolaborasi dengan musisi lokal memperkaya pengalaman naratif.
Tren game indie lokal tahun ini menunjukkan keberanian developer untuk mengeksplorasi genre yang tidak mainstream—daripada sekadar action atau tembak-tembakan, muncul kombinasi puzzle, narasi, dan estetika artistik. Game seperti Kejora dan Afterlove EP menjadi contoh nyata bahwa identitas lokal dan inovasi dapat menjadi kekuatan, bukan hambatan.
Bagi pecinta game, ini saat yang tepat untuk menjelajah game indie Indonesia—karena mungkin Anda akan menemukan karya yang belum banyak dikenal, tapi memiliki jiwa yang kuat dan pengalaman bermain yang tak terlupakan.
