Cryptojacking, Ancaman Penambangan Kripto Ilegal yang Mengintai Perangkat Anda

moonlamps.net – Cryptojacking merupakan salah satu bentuk serangan siber yang semakin marak di era digital saat ini. Istilah ini merujuk pada praktik penambangan mata uang kripto (cryptocurrency) secara diam-diam menggunakan sumber daya komputasi perangkat korban, seperti CPU atau GPU, tanpa sepengetahuan atau izin pemiliknya. Penyerang biasanya menyusupkan skrip berbahaya melalui situs web, ekstensi browser, atau malware, sehingga perangkat korban bekerja untuk menambang kripto seperti Monero atau Ethereum bagi pelaku. Fenomena ini muncul sejak popularitas Bitcoin pada 2017, tapi semakin canggih dengan teknik seperti drive-by mining. Pada akhir 2025, cryptojacking masih menjadi ancaman utama karena sulit dideteksi dan menguntungkan bagi penyerang dengan biaya rendah.

Dampak cryptojacking tidak hanya finansial bagi penyerang yang mendapat kripto gratis, tapi juga merugikan korban melalui peningkatan tagihan listrik, penurunan performa perangkat, dan risiko overheating. Di Indonesia, kasus cryptojacking meningkat seiring adopsi kripto, dengan laporan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menunjukkan ribuan insiden pada 2024-2025. Artikel ini akan membahas secara mendalam cryptojacking, mulai dari cara kerjanya hingga pencegahan, agar Anda dapat melindungi perangkat dan data pribadi.

Apa Itu Cryptojacking dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Cryptojacking, atau sering disebut malicious cryptomining, adalah eksploitasi sumber daya komputasi untuk menambang kripto tanpa izin. Penambangan kripto memerlukan daya komputasi tinggi untuk memvalidasi transaksi blockchain dan mendapat reward. Penyerang memanfaatkan ini dengan menyuntikkan kode JavaScript atau malware ke perangkat korban.

Cara kerja utama:

  • Browser-based: Skrip seperti Coinhive (sekarang ditutup) berjalan saat mengunjungi situs terinfeksi, menggunakan CPU browser untuk mining.
  • Malware-based: Virus atau trojan diinstal melalui email phishing atau download ilegal, berjalan di background.
  • Drive-by mining: Hanya dengan membuka situs, skrip otomatis aktif tanpa download.

Kripto favorit adalah Monero (XMR) karena privasi transaksi tinggi, sulit dilacak. Penyerang mendapat profit dari reward mining, sementara korban mengalami lag, baterai cepat habis, dan panas berlebih.

Di 2025, teknik semakin advanced dengan cryptojacking cloud, menarget server AWS atau Azure untuk daya komputasi besar.

Sejarah dan Evolusi Cryptojacking

Cryptojacking muncul pada 2011 dengan mining Bitcoin melalui botnet, tapi meledak pada 2017-2018 saat harga kripto melonjak. Coinhive, diluncurkan September 2017, menjadi tool populer tapi kontroversial karena banyak disalahgunakan. Pada puncaknya, ribuan situs terinfeksi, termasuk situs pemerintah.

Pada 2019, Coinhive ditutup karena penurunan profitabilitas Monero, tapi digantikan tool baru seperti XMRig. Pandemi 2020 meningkatkan cryptojacking karena lebih banyak orang online. Di 2023-2025, fokus bergeser ke mobile dan IoT, dengan kasus seperti cryptojacking router rumah.

Evolusi ini didorong kemajuan kripto privacy coin dan tool open-source, membuat cryptojacking lebih mudah diakses bahkan bagi penyerang amatir.

Dampak Cryptojacking bagi Korban dan Organisasi

Dampak cryptojacking multifaset:

  • Performa Perangkat: CPU/GPU bekerja maksimal, menyebabkan slowdown hingga 50%, crash, dan umur hardware pendek.
  • Biaya Listrik: Mining boros energi, tagihan listrik naik signifikan, terutama di server enterprise.
  • Keamanan: Buka celah untuk malware lain, seperti ransomware.
  • Bisnis: Perusahaan rugi produktivitas dan biaya IT untuk remediasi.

Kasus besar seperti cryptojacking Tesla cloud pada 2018 atau ribuan situs WordPress terinfeksi menunjukkan skala ancaman.

Cara Deteksi dan Pencegahan Cryptojacking

Deteksi cryptojacking:

  • Lonjakan penggunaan CPU/GPU tanpa alasan (cek Task Manager).
  • Baterai cepat habis atau perangkat panas.
  • Ekstensi browser mencurigakan atau situs lambat.

Pencegahan:

  • Gunakan ad-blocker seperti uBlock Origin atau NoCoin.
  • Update browser dan OS secara rutin.
  • Instal antivirus dengan fitur anti-cryptojacking seperti Malwarebytes atau Bitdefender.
  • Hindari situs mencurigakan dan download ilegal.
  • Untuk bisnis, gunakan network monitoring dan endpoint protection.

Di 2025, browser seperti Chrome dan Firefox semakin blok skrip mining otomatis.

Kasus Terkenal dan Kontroversi Cryptojacking

Kasus terkenal termasuk Coinhive yang digunakan secara ilegal di jutaan situs, menyebabkan tuntutan hukum. Pada 2021, cryptojacking mikrotik router memengaruhi ribuan perangkat. Kontroversi muncul ketika beberapa situs seperti Salon menawarkan mining sebagai alternatif iklan, tapi dikritik karena etika.

Di Indonesia, kasus cryptojacking pada server pemerintah atau perusahaan kripto sering dilaporkan BSSN, menimbulkan debat tentang regulasi kripto.

Pengaruh Budaya dan Ekonomi Cryptojacking

Cryptojacking memengaruhi budaya digital dengan meningkatkan kesadaran keamanan siber. Di komunitas kripto, dianggap “pencurian” karena merusak citra mining legitimate. Ekonomi global rugi miliaran dolar per tahun dari biaya energi dan produktivitas hilang.

Pengaruh positif tidak langsung: mendorong inovasi antivirus dan regulasi kripto lebih ketat.

Masa Depan Cryptojacking

Di masa depan, cryptojacking mungkin menurun dengan proof-of-stake (PoS) yang kurangi kebutuhan mining, tapi tetap ancaman di PoW coin. AI bisa deteksi lebih cepat, tapi penyerang juga adaptasi.

Cryptojacking adalah ancaman siber licik yang memanfaatkan perangkat Anda untuk keuntungan penyerang. Dengan pemahaman cara kerja dan pencegahan, Anda bisa lindungi diri. Di era kripto berkembang, keamanan digital semakin penting. Terapkan praktik terbaik untuk browsing aman dan nikmati teknologi tanpa khawatir!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *